REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengatakan hasil pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno pada Kamis (28/11) malam memang membicarakan perihal wakil gubernur (wagub). Dalam pertemuan tersebut, Ahok menyampaikan tiga nama wagub yang dia inginkan kepada Megawati.
Tiga nama yang dia ajukan adalah Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani, mantan Bupati Blitar Djarot dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH. Ahok menjelaskan alasan memilih ketiga nama tersebut karena sudah teruji dalam bekerja.
"Hasilnya ya saya sampaikan kalau untuk kebaikan Jakarta, ya tentu kita pilih yang siap kerja dan teruji, kan sudah ada teorinya. Abraham lincoln presiden Amerika Serikat pernah ngomong kalau mau nguji karakter sejati seseorang kasih dia kekuasaan," kata Ahok di Gedung Balai Kota, Jumat (28/11).
Ahok pun mengaku Mega tidak mengintervensi dirinya untuk sepakat memilih Boy Sadikin sebagai Wagub DKI. Mega, kata Basuki, menyepakati seluruh usulan nama calon Wagub DKI yang dipilihnya.
"Saya sama Bu Mega memang dekat. Ngobrol dan makan siang sama beliau memang salah? Kayak sama orang tua, saya sama ibu kandung saya kan enggak mungkin ngomong politik. Saya konsultasi politik ke orang yang berpengalaman politik," ujar dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan hanya akan bekerja sama dengan sosok yang sudah tahu cara kinerjanya.
"Saya enggak mau coba-coba, kalau saya coba kamu, kan belum tahu nanti pas jadi wagub berubah lagi gak sikapnya. Nah kalau kamu udah pernah jadi pejabat, sudah ketauan nih kamu seperti apa," tuntasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
