REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan bergabung menjadi anggota Bank Infrastruktur Asia atau Asia Infrastructure and Investment Bank pada Desember 2014.
"Sudah, sudah dipastikan. Menkeu segera datang ke Tiongkok, kalau tidak salah awal Desember untuk tanda tangan," kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis petang (27/11).
Sofyan mengatakan dengan bergabungnya Indonesia ke lembaga tersebut, untuk pembangunan infrastruktur tidak lagi hanya tergantung pada Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan Internastional Finance Group (IFG).
"Jadi ada alternatif. Bukan satu-satunya, kita tetap pinjam ke bank asing, ADB, World Bank, dan lain-lain. Dan bank ini kita harapkan bisa berjangka panjang," katanya.
Menko Perekonomian menegaskan keputusan Indonesia untuk bergabung sudah dengan mempertimbangkan keuntungan bagi Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan pembangunan di tanah air.
"ya itulah bagian dari persaingan global sekarang. Bagus bagi kita. Kita ambil siapa yang paling diuntungkan," tegasnya.