Kamis 27 Nov 2014 10:21 WIB

Faisal Basri akan Gagal Ungkap Mafia Migas?

Faisal Basri
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Faisal Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penunjukan ekonom Faisal Basri sebagai Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM) beserta anggota tim dalam rangka pemberantasan mafia migas dipastikan tidak akan berhasil. Pasalnya, Faisal Basri bukanlah figur yang pas melakukan tugasnya, apalagi anggota tim yang dibentuk bukan orang-orang yang memiliki integritas bahkan ada yang terindikasi sebagai bagian dari mafia migas.

“Saya meragukan kapasilitas dan kredibilitas mereka karena pekerjaan memberantas mafia migas bukan tugas yang ringan. Jangan-jangan KRTKM ini menjadi lembaga formal melegalitas mafia migas, hanya berganti baju saja. Apalagi sosok Faisal Basri selama ini dikenal sebagai ekonom tukang yang selalu bermetamorfosis di setiap pemerintahan yang berkuasa,” ujar Direktur Eksekutif Komisi Kebijakan Publik Rusmin Effendy menjawab wartawan di Jakarta, Rabu (26/11).

Menurut Rusmin, sejak awal dirinya mempertayakan pembentukan Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM) karena lembaga tersebut tidak jelas kredibilitasnya, hanya menjadi alat kepentingan politik dan pencitraan pemerintahan Jokowi-JK serta kelompok mafia migas itu sendiri.

Kalau tujuannya ingin memberantas mafia migas bukan hanya menyangkut Petral, tapi juga mafia migas yang ada di dalam negeri. Bukan rahasia umum lagi siapa yang selama ini bermain di bisnis migas dan dikenal sebagai mafia migas. "Pekerjaan rumah pertama Faisal, apakah dia mampu memberantas gurita bisnis yang dilakukan Ari Soemarno Inc yang dikenal bagian jaringan mafia migas. Kalau tidak, sebaiknya mundur saja, tidak usah cuap-cuap, apalagi penunjukan Faisal di back-up Rini Soemarno. Logika orang bodoh saja, mana mungkin dia berani menyikat para mafia migas,” kata dia.

Menjawab soal masuknya anggota tim karena titipan Ari Soemarno, Rusmin menegaskan, sejak awal saya meragukan integitas mereka, termasuk Faisal Basri. “Bagaimana mungkin seorang Faisal Basri mampu memberantas mafia migas, kalau dirinya sendiri bagian dari para neolib. Selama ini kan para neolib-neolib itu yang bermain di bisnis migas. Kalau perlu, semua anggota tim mafia migas itu harus dipublikasikan ke publik soal rekam jejak mereka. Kalau mau diusut, pasti ada diantara mereka bagian atau menjadi kepanjangan tangan para mafia migas,” tegas dia.

Dalam susunan anggota tim reformasi migas terdapat sosok Daniel Purba. Melihat sepak terjang dan track record sebagai mantai vice presiden Petral pada waktu ari sumarno dirut petral, mengindikasikan dia terlibat kooptasi keluarga Soemarno. Kabarnya, Daniel terkenal kawan dekat Hin Leong pedagang solar terbesar di asia dan hin leong terkenal sebagai penadah solar selundupan dari indonesia. "Sebelum ditunjuk sebagai anggota reformasi migas, sebaiknya Daniel diaudit kekayaannya dulu, baik oleh ppatk ataupun KPK. Buktikan dia bersih terlebih dahulu sebelum membersihkan sektor migas," ujar Rusmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement