REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan, mengumumkan pada bulan September 2014 Indonesia sedang meningkatkan impor jumlah sapi Australia, yang biasanya diimpor di kuartal terakhir. Ia berharap dapat menambah simpanan untuk kuartal pertama tahun depan.
Kementerian Perdagangan Indonesia berharap dapat menerbitkan izin untuk mengimpor 264.000 ekor sapi pada kuartal keempat tahun ini-sebuah peningkatan yang signifikan dari perkiraan awal sekitar 136.000 ekor.
Terkait dengan persoalan impor sapi Australia, Presiden Joko Widodo pada masa kampanye mengatakan akan Indonesia harus berani menghentikan impor daging sapi. Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging yang sepenuhnya bergantung pada produksi dalam negeri.
"Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan," kata Jokowi di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 29 Maret 2014.
Jokowi pun menyampaikan Indonesia tidak boleh takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi.