Rabu 26 Nov 2014 16:26 WIB
Munas Golkar

Menkopolhukam: Di Mana Saya Mengatakan Saya Melarang?

Rep: c08/ Red: Damanhuri Zuhri
Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijanto menyayangkan adanya kesalahpahaman dari pernyataan pers yang ia keluarkan setelah terjadi bentrok di DPP Partai Golkar.

"Kalau saya tidak mengingatkan salah juga. Kalau mengingatkan, kok dianggap bersalah juga. Di mana saya mengatakan saya melarang. saya hanya mengingatkan mengimbau dan menyarankan. itu adalah tugas saya," kata Tedjo di kantornya di Jakarta, Rabu (26/11).

Mantan politikus Partai Nasdem itu membayangkan munas Golkar akan menghadirkan lebih banyak kader DPD I dan DPD II dari seluruh Indonesia.

Karenanya, ia memprediksi akan menimbulkan konflik karena situasi politik di internal Golkar yang sudah panas akhir-akhir ini. "Rapat pleno di DPP saja ada bentrokan sehingga ada yang luka-luka," ujar dia.

Ia pun menyarankan agar Golkar memilih tempat selain Bali jika ingin tetap menggelar munas pada 30 November. Jika di Bali, ia khawatir akan terjadi kerusuhan dan merusak citra Bali sebagai icon pariwisata Indonesia.

"Kalau mau melaksakan di tempat yang sepi ya silakan. Tapi siapa yang mau tanggung jawab," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement