Selasa 25 Nov 2014 20:03 WIB

DMI: Meski Kerja, Perempuan Jangan Tinggalkan Keluarga

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
  Sejumlah perempuan mengangkut pasir dari dalam kapal ke tempat penampungan pasir di Pelabuhan Tanglok, Banyuanyar, Sampang, Madura, Selasa (8/7). ( Republika/ Yasin Habibi)
Sejumlah perempuan mengangkut pasir dari dalam kapal ke tempat penampungan pasir di Pelabuhan Tanglok, Banyuanyar, Sampang, Madura, Selasa (8/7). ( Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris bidang Dakwah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ahmad Yani menyatakan setuju atas wacana yang digulirkan Wapers Jusuf Kalla (JK) untuk mengurangi jam kantor bagi perempuan. Menurut dia, perempuan layak diperlakukan demikian karena memiliki tanggungjawab yang besar di rumah.

"Perempuan harus ingat tanggungjawabnya yang besar dalam keluarga" kata Ahmad Yani saat dihubungi ROL, Selasa (25/11).

Ahmad Yani mengusulkan meskipun bekerja, perempuan diharapkan seharusnya bekerja di tempat yang tidak begitu jauh dari rumah agar bisa segera pulang. Ia menambahkan, tidak ada kewajiban bagi seorang perempuan untuk bekerja di luar rumah.

Menurut dia, perempuan bekerja itu sifatnya hanya tambahan. Karena, lanjut dia, pekerjaan pokok seorang ibu adalah mengurus rumah tangga. Maka, ia mengimbau, apabila bekerja pun perempuan jangan sampai mengganggu dan meninggalkan keluarga.

"Kalau bisa kerja jangan tinggalkan keluarga seperti TKW di luar negeri" ujar Ahmad Yani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement