Selasa 25 Nov 2014 14:54 WIB

Soal Server KTP-el di Luar Negeri, Mendagri Ketahuan Bohong

Rep: Agus Raharjo/ Red: Erik Purnama Putra
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo membacakan Naskan Proklamasi di upacara HUT Ke-69 RI di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Ahad (17/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo membacakan Naskan Proklamasi di upacara HUT Ke-69 RI di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Ahad (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo soal server e-KTP berada di luar negeri tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, DPR sudah memastikan bahwa server atau pusa data e-KTP rakyat Indonesia ada di dalam negeri.

"Saya lihat dengan mata kepala sendiri fisik server itu ada di Indonesia," kata Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, Selasa (25/11).

Saat melakukan inspeksi mendadak ke Kementerian Dalam Negeri, kata dia, wujud storage server memang ada di Indonesia. Ada 3 tempat yang menjadi lokasi keberadaan server itu. Pertama di kantor Menteri Dalam Negeri sendiri di Merdeka Utara dengan kapasitas 600 Terra, di Kalibata yang berkapasitas 27 Terra dan server cadangan yang berada di Batam.

Dengan begitu, seluruh server ada di dalam negeri. Tidak seperti apa yang dikatakan Mendagri bahwa server berada di luar negeri. Fadli Zon menyarankan pada Mendagri untuk blusukan terlebih dahulu di kantornya sendiri sebelum blusukan ke tempat lain. Sebab, pernyataan Mendagri menjadi bukti ketidaktahuannya dengan keberadaan server e-KTP yang berada di kantornya sendiri.

"Sebaiknya Mendagri jangan blusukan kemana-mana dulu, blusukan ke kantornya sendiri dulu ada apa didalamnya," imbuh Fadli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement