Selasa 25 Nov 2014 00:21 WIB

Faisal Basri Janji Bongkar Pencurian Minyak

Rep: Elba Damhuri/ Red: Esthi Maharani
Faisal Basri
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Faisal Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri bertekad membongkar praktik pencurian minyak terutama di Sumatera Selatan yang merugikan negara. Menurut dia, selama ini praktik pencurian minyak tidak diberantas karena tidak ada niat.

"Memangnya kutu, tidak bisa dilihat," kata dia dalam penjelasannya di Jakarta, Senin (24/11).

Faisal menjanjikan akan mengungkap pencurian minyak dengan dugaan keterlibatan oknum aparat TNI dan Polri. Bahkan,  pihaknya akan membongkar praktik pencurian minyak yang lebih parah lagi.

Faisal mensinyalir ada praktik yang lebih gila lagi yang akan dia bongkar. Ia meminta masyarakat melaporkan dugaan pencurian minyak yang merugikan negara.

"Orang yang punya data, tapi takut mengadu, bisa ke clearing house," katanya.

Di Sumatra Selatan, praktik pencurian minyak dengan modus melubangi pipa (illegal tapping) telah terjadi selama bertahun-tahun. Namun, kasus ini belum juga berhasil diungkap. Diduga pencurian melibatkan sindikat dengan pemodal besar dan didukung aparat tentara dan polisi nakal.    

 

Pertamina sudah melakukan upaya penanganan dengan menanam pipa di tanah lebih dalam, namun "illegal tapping" masih terjadi. Hasil pencurian minyak mentah tersebut sebagian dijual dan lainnya dijadikan BBM dengan alat penyulingan sederhana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement