Senin 24 Nov 2014 18:08 WIB
Munas Golkar

Sekjen Golkar: yang Bilang Ical Gagal Tidak Objektif

Rep: C08/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham (tengah)
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham membantah argumen dari beberapa pihak yang menilai Aburizal Bakrie (Ical), telah gagal dalam memimpin Golkar.

Menurutnya, Ical itu hanya gagal saat hendak maju di Pilpres 2014. Sementara pada Pileg menurut Idrus Ical sukses menempatkan banyak kader  Golkar di Parlemen termasuk di DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

"Siapa bilang gagal? Kalau kita ingin jujur melihat kerja politik yang ada, tidak berhasil kan hanya pada Pilpres. Kalau Pileg itu di DPR aja kita ketuanya di MPR kita wakilnya, lalu pimpinan DPRD di provinsi kabupaten/kota ada berapa?," jelasnya di DPP Partai Golkar Slipi Jakarta Barat, Senin (24/11).

Selain itu pada era kepemimpinan Ical, Golkar telah berhasil menjalankan fungsi untuk berkarya bagi rakyat karena berdasarkan prinsip trias politika, menguasai parlemen sama saja dengan memegang kendali penting dalam pemerintahan.

Bila ada pihak-pihak internal Golkar yang menyebut Ical gagal, Idrus hanya menganggap hal tersebut sebagi opini dari orang-orang yang target pribadinya tidak tercapai. "Saya tidak mau menanggapi orang-orang yang keinginannya tidak terpenuhi, lalu memberikan penilaian tidak objektif, menuding semua ini tidak berhasil," tegasnya.

Idrus juga optimis bila Ical maju lagi pada Munas nanti, para pemilik hak suara di Golkar akan mengapresiasi kinerja Ical selama lima tahun memimpin Golkar.

Seperti diketahui menjelang pelaksanaan Munas Golkar, banyak pihak yang menilai jika Aburizal Bakrie telah gagal sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Di antaranya gagal dalam mencapai target 30 persen perolehan suara di Pileg, gagal mengusung Ical menjadi Capres maupun Cawapres.

Dalam kepemimpinan Ical juga Golkar tercatat untuk pertama kalinya berperan sebagai partai oposisi. Sejak berdiri, Golkar selalu berada di lingkaran kekuasaan pemerintahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement