Senin 24 Nov 2014 17:57 WIB

Waspadai Enam Penyakit Saat Pancaroba (2-Habis)

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengendara menembus hujan deras di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengendara menembus hujan deras di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada enam penyakit yang perlu diwaspadai saat masuk peralihan musim (pancaroba) dari musim hujan ke kemarau. 

Apa saja? Berikut lanjutan enam penyakit yang perlu diwaspadai saat pancaroba:

3 Keracunan makanan

Secara umum pada musim panas akan mempercepat rusaknya beberapa bahan makanan, karena cepatnya pertumbuhan beberapa mikroorganisme pada suhu panas. Hal ini sangat potensial menyebabkan makanan menjadi lebih cepat rusak/basi. Oleh karena itu masyarakat perlu waspada untukmengkonsumsi makanan terutama makanan sudah jadi seperti nasi bungkus.

4 Tipes atau Thypoid

Penyakit thypoid sangat erat kaitanya dengan ketersediaan air bersih dan penyakit ini juga sangat mudah menular melalui makanan dan minuman yang diproses kurang bersih.

5 Penyakit Campak

Pada situasi bencana seperti puting beliung, biasanya akandisertai kerusakan infrastruktur, termasuk tempattinggal(rumah) serta sarana fasilitas umum lainnya. Akibat lebihlanjut biasanya akan terjadi pengungsian dan pelayanankesehatan dasar termasuk imunisasi juga terganggu. Oleh karena itu risiko menyebarnya penyakit campak menjadi semakin besar.

6 Penyakit ISPA

Pada situasi kemarau panjang, dimana ketersediaan air sangat terbatas, maka biasanya kandungan partikel debu diudara juga meningkat. Dengan kandungan debu yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan. Disamping itu akibat cuaca yang panas, maka kecenderungan mengkonsumsi es juga meningkat. Sering terjadi bahwa penanganan es juga tidak higenis, sehingga ini juga berpotensi menularkan berbagai penyakit lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement