REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Priyo Budi Santoso menegaskan siap maju bersaing dengan Aburizal Bakrie (Ical) dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional IX yang akan digelar di Bali, pada 30 November mendatang. Priyo Berharap pada Munas Mendatang semua calon bersaing denga sehat.
"Kuat tekad saya untuk maju sebagai Caketum, siap bersaing secara sehat bahkan dengan Bapak Aburizal Bakrie," katanya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (24/11).
Menurut Priyo, siapapun berhak dan berkesempatan sama dalam pemilihan Ketum Golkar ini. Karena regenerasi adalah faktor penting agar Golkar kembali berjaya. "Saya berpandangan generasi adalah keniscayaan dan keharusan, panggilan alam yang tidak semestinya dibendung," jelasnya.
Meski demikian, Priyo mengaku tak ada persiapan khusus untuk menghadapi pemilihan ini. Priyo hanya berharap pada pemilihan mendatang tidak ada politik transaksional yang bisa mencoreng demokrasi.
"Jauhkan dari sikap transaksional dan apapun yang mencederai, semoga dijauhkan," katanya.
Priyo optimis jika pemilihan digelar secara demokratis, ia mampu menduduki ketua umum Golkar. Ia mengklaim saat ini sudah mengantongi dukungan sebanyak 390 suara. Selain itu ia meminta tidak ada intimidasi kepada siapapun untuk bebas memilih dalam Munas Golkar.
"Karena DPD II melaporkan bahwa akan ada karantina dan penggiringan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan instrumen partai. Ini sudah tentu tidak baik. Saya ingin dihentikan," jelasnya.
Priyo juga meminta kepada ketum Abu Rizal Bakrie agar mengingatkan DPP yang masih sah saat ini agar menggunakan cara-cara halal, sehat, dan demokratis.
"Hanya karena dengan ini, siapapun akan kita hormati, dan turuti bersama. Jika tidak baik, takut menjadi awal malapetaka kedepannya," kata mantan Wakil DPR tersebut.