Senin 24 Nov 2014 15:14 WIB

Kurang Sosialisasi, Warga Depok Semrawut Ambil Dana PSKS

Rep: c 15/ Red: Indah Wulandari
  Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).  (Republika/ Yasin Habibi)
Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK—Sekitar 41.000 warga miskin Kota Depok melakukan pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Saking banyaknya warga yang berdesakan, pembagian berjalan kacau.

Pembagian dana PSKS ini dibagi pada lima kantor pos cabang Beji, Pancoranmas, Sawangan, Cimanggis, dan Sukmajaya. Antrean warga yang sudah dimulai sejak pagi pukul 06.00 WIB di kantor pos Pancoran Mas, namun antrean ini dibubarkan petugas pada pukul 09.30 WIB agar diganti dengan pengambilan nomor antrean.

Salah satu warga Pancoran Mas, Zubaedah (50 tahun)  mengeluhkan pembubaran antrean. Ia mengatakan antrean pagi berubah menjadi siang. Zubaedah yang sedari pagi sudah antre akhirnya mendapat nomer 427. Padahal, antrean dibatasi hingga nomer 500.

Penumpukan warga di kantor pos disebabkan anggapan warga bahwa pencairan PSKS hanya bisa dilakukan, Senin (24/11). Padahal, pencairan dana PSKS ini bisa dilakukan kapan saja hingga pertengahan Desember. 

"Saya juga gak tau ini gimana cara nyairin-nya, yang penting dapat nomor dulu lah," tambah Zubaedah.

Selain minim sosialisasi, warga juga mengeluhkan pembagian PSKS ini tidak tepat sasaran. Sejumlah Rp 400 ribu untuk bulan November-Desember ini dimanfaatkan warga untuk menambal kebutuhan hidup sehari-hari. 

Seperti yang dilakukan seorang warga Pancoran Mas, Saidah (75 tahun) yang mengaku uang yang PSKS ini akan ia gunakan untuk biaya berobat suaminya.

Sayangnya, pembagian PSKS ini dirasa warga kurang tepat sasaran. Ada beberapa warga yang berkalung emas dan membawa kendaraan roda dua keluaraan terbaru mendapat dana PSKS ini. 

"Warga kampung di RW 12 banyak yang nggak dapat, eh orang komplek malah ada yang dapat," ujar Saidah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kota Depok Diyah Sadiyah mengaku, pembagian PSKS ini masih menggunakan data BLT tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement