Ahad 23 Nov 2014 18:12 WIB

BNPB: Musim Hujan, Waspadai Banjir dan Longsor

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi terjadinya puncak musim hujan pada Januari 2015 nanti. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan puncak musim hujan pada Januari tersebut akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Seperti di wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalsel, Kalteng, Sulawesi musim hujan puncaknya pada Januari nanti," katanya saat dihubungi oleh //Republika//, Ahad (23/11). Lanjutnya, BMKG juga telah memprediksi musim kemarau nanti akan terjadi normal. Sehingga tidak akan ada pengaruh La Nina yang dapat menyebabkan hujan ekstrem terjadi.

Namun, Sutopo juga memperingatkan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan ekstrem. Kondisi ini sebagai dampak dari perubahan iklim global. "Perubahan iklim global telah berpengaruh pada makin seringnya hujan-hujan ekstrem seperti saat banjir bandang di Sulut, Jakarta, Pantura sehingga terjadi banjir dan longsor," jelasnya.

Potensi terjadinya bencana banjir dan longsor pun diprediksi masih tetap tinggi. Ia menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh kerusakan pada daerah aliran sungai (DAS), terjadinya sedimentasi, penumpukan sampah, serta adanya permukiman di bantaran sungai.

Sementara itu, ia memperingatkan agar masyarakat di Jakarta mewaspadai potensi banjir pada pekan ketiga Januari hingga pekan pertama Februari. Ia mengatakan, pada periode ini biasanya puncak hujan terjadi wilayah Jakarta. "Perlu diwaspadai bahwa banjir dan longsor terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun," tegasnya.

Menghadapi musim hujan di Indonesia, pemerintah pun telah melakukan berbagai antisipasi, seperti memetakan daerah-daerah rawan banjir dan longsor. BNPB juga telah menyiapkan anggaran senilai Rp75 milyar untuk mengantisipasi banjir dan longsor. Sutopo juga meminta agar para kepala daerah mempersiapkan dana tak terduga guna mengantisipasi bencana alam ini.

Sementara itu, sejumlah kementerian terkait seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial juga turut diminta mempersiapkan kondisi ini. "Gudang-gudang logsitik yang ada di BPBD, Kemenkes, Bulog, Kemensos, Kemen PU dapat digunakan untuk membantu korban bencana," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement