REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Konsorsium swasta yang terdiri atas sejumlah pengusaha asal Indonesia dan Cina berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap berkekuatan 5 x 1.000 megawatt di Desa Bunton, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Proyek swasta murni senilai Rp92 triliun itu akan menggunakan teknologi dari Cina yang dikembangkan oleh PT Jawa Energi Baru," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jateng Teguh Dwi Paryono di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa proyek PLTU yang akan dibangun di atas lahan seluas 150 hektare tersebut akan diprioritaskan melayani listrik khusus kawasan industri baru di Desa Bunton yang memiliki luas 450 hektare.
Menurut dia, lahan yang akan dibangun PLTU itu sebagian besar merupakan tanah milik TNI Angkatan Darat dan sisanya milik Pemerintah Provinsi Jateng serta warga.
"Tanah milik warga hanya seluas 15 hektare, sedangkan aset milik Pemprov Jateng ada 50 hektare, dan kami belum tahu apakah nantinya akan disewa atau tukar guling," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa izin penanaman modal yang menggunakan mekanisme di Badan Koordinasi Penanaman Modal?terkait dengan rencana pembangunan PLTU Bunton, sudah turun.
"Izin berikutnya yang harus dipenuhi selanjutnya adalah penetapan wilayah usaha oleh gubernur dan izin penyediaan usaha listrik, baru kemudian izin lingkungan," katanya.
Jika semua proses perizinan berjalan lancar, kata Teguh, maka proyek pembangunan PLTU Bunton dapat dimulai pada 2015.
"Pembangunan membutuhkan waktu empat tahun dan terbagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama sebesar 2.000 megawatt serta tahap kedua 3.000 megawatt," ujarnya.