Kamis 20 Nov 2014 14:14 WIB
Bentrokan TNI-Polri

Komisi III DPR Minta Kapolri Dicopot

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Indah Wulandari
Kepala Polisi Republik Indonesia, Sutarman. (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Polisi Republik Indonesia, Sutarman. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kapolri Jendral Sutarman harus bertanggung jawab atas bentrokan yang terjadi antara prajurit TNI dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak mencopot Sutarman. 

"Kalau bicara kekerasan hari ini, harus copot Sutarman," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J. Mahesa di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (20/11).

Desmond mengatakan bentrok prajurit TNI dengan Polri di Batam sudah pernah terjadi. Mestinya Kapolri bisa mengantisipasi bentrok susulan. 

Dia mengatakan kalau benar bentrok disebabkan perebutan lapak mestinya Kapolri memindahkan orang-orang yang berkepentingan. 

"Kasus ini sejak awal terdeteksi kemungkinan akan terjadi lagi konflik," ujar Desmond.

Bukan cuma soal bentrok prajurit TNI dan Polri, Desmond juga menilai Sutarman gagal menjaga keamanan dalam demokrasi. Di Makassar, misalnya ada satu mahasiswa dari HMI yang meninggal saat demo kenaikan harga BBM. 

Ada juga penganiayaan terhadap anggota polri di Sidoarjo hingga meninggal. "Kalau Jokowi sensitif dengan kemanusiaan sudah saatnya Sutarman dicopot," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement