Kamis 20 Nov 2014 13:10 WIB
Bentrokan TNI-Polri

Dua Dampak Sosial Bagi Masyarakat Terkait Konflik TNI-Polri

Rep: c01 / Red: Hazliansyah
(dari kiri) Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya, Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Mayjen Maliki Mift, Wakil Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Brigadir Jenderal Pol Drs Fahrizal, dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie melakukan salam k
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
(dari kiri) Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya, Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Mayjen Maliki Mift, Wakil Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Brigadir Jenderal Pol Drs Fahrizal, dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie melakukan salam k

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik berulang yang melibatkan TNI dan Polri dapat menimbulkan dampak sosial yang kurang baik bagi masyarakat. Pengamat sosial Adriani Galry Adoniram Tobondo, menilai setidaknya ada dua dampak sosial yang dapat dirasakan masyarakat.

Pertama konflik ini menjadi pembelajaran yang kurang baik bagi masyarakat. Dari berulangnya konflik yang melibatkan TNI dan Polri ini, dikhawatirkan akan terbentuk opini kurang baik dari masyarakat terhadap aparat penjaga keamanan negara ini. 

“Contoh yang sangat buruk untuk masyarakat,” jelas Adriani, Kamis (20/11).

Selain itu, konflik dapat menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dua aparatur negara yang bertanggung jawab dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara ini. 

Adriani menilai akan timbul pemikiran di masyarakat yang meragukan etos kerja dari TNI dan Polri jika kedua aparatur negara ini kerap berselisih. 

“Bagaimana bisa menjadi bagian yang menunjang untuk pertahanan dan keamanan serta keberlangsungan negara, jika tidak solid?,” ujar Adriani.

Untuk menyelesaikan konflik ini, Adriani menilai pemerintah perlu membantu memfasilitasi para anggota TNI maupun Polri dengan hal-hal yang dapat dijadikan media untuk mengaktualisasikan diri mereka masing-masing. 

Pasalnya, Adirani melihat keterlibatan masing-masing pihak dalam menjalankan tugas dapat meminimalisir terjadinya ketegangan-keteganan di antara TNI maupun Polri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement