REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno menjelaskan sedikit kronologi bentrokan yang terjadi antara TNI-Polri di Batam pada Rabu (19/11).
Ia menjelaskan kejadian dipicu oleh hal sepele di pom bensin ketika saat salah seorang anggota TNI mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang dijual eceran dan tak sengaja bertemu anggota Brimob.
"Kemudian, namanya anak-anak muda ini ketemu di jalan, pandang-pandangan, cekcok lalu dipisahkan," katanya, Kamis (20/11).
Mereka kemudian kembali ke kesatuannya masing-masing. Celakanya, diantara mereka memprovokasi teman-teman lainnya di kesatuan sehingga terjadi bentrokan.
"Mereka tidak mengindahkan perintah atasan. Lalu membongkar gudang senjata," katanya.
Dikatakannya, penembakan yang terjadi tak ditujukan pada perseorangan. Kerusakan yang terjadi pun diakibatkan lemparan batu dan kayu.
Ia mengaku tak mengetahui secara pasti berapa banyak orang yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Namun, ia memastikan akan menelusuri dan mencari tahu para pelaku.
"Pasti ada hukuman. Bisa hukuman administrasi, pemindahan atau yang paling berat dipecat kalau itu memang betul-betul inkoordinasi, tidak indahkan perintah atasan," katanya.