REPUBLIKA.CO.ID, PENJARINGAN -- Pengurus RT 03 RW 12 Kelurahan Penjaringan berencana akan menanyakan langsung kepada Kakek Sinin perihal pengakuannya yang sudah menghebohkan tanah air lewat televisi.
Kakek Sinin (62 tahun) alias Kong Naim, sempat mengaku mampu mengeluarkan telur melalui anus. Pasalnya, sebagaian warga di sana sudah mulai resah dengan pengakuan Sinin kepada sejumlah media. Bahkan beberapa warga di sana juga sudah meyakini apa yang dilakukan Sinin merupakan rekayasa belaka.
Ketua RT setempat, Amir Mahmud (43 tahun) menjelaskan, dalam waktu dekat ia akan bertanya ihwal keanehan yang dialami Kakek Sinin.
Amir menjelaskan bahwa dirinya akan segera memanggil si kakek dalam waktu dekat ini. Sebab, ia tidak pernah menduga keanehan yang dialami Kakek Sinin akan menyebar luas dengan cepat.
"Pada awalnya kami semua berpikir ini hanya ulah iseng Kong Sinin saja karena itu kami diamkan. Namun setelah didiamkan malah membuat pemberitaan semakin luas dan membuat kami khawatir, makanya sebagian warga ingin tanyakan langsung ke Kong Sinin," kata Amir, Rabu (19/11).
Amir sendiri mengaku, dirinya tidak percaya dengan peristiwa yang dialami Sinin. Sebab tidak sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, kata Amir.
"Manusia berkembang biak dengan cara melahirkan, bukan bertelur. Ditambah lagi yang bertelur seorang lelaki," katanya.
Pihaknya telah menyiapkan beberapa pertanyaan seputar keanehan yang dialami Sinin. Salah satunya adalah tentang kebenaran terkait apa yang dialami Kakek Sinin.
"Saya tidak segan menggeretak Kong Sikin untuk membawannya ke kantor polisi, dengan harapan dapat pengakuan yang sebenarnya dan sejujur-jujurnya atas apa yang ia alami," ujarnya.
Amir menambahkan selain mendesak Kakek Sikin untuk berkata jujur. Ia akan mengatakan bahwa tindakannya merupakan tindak penipuan dan dapat dilaporkan ke polisi. "Kalau mau terkenal yah jangan seperti ini caranya," katanya.
Meski peluang dilaporkan ke kantor polisi sangat besar, namun warga tidak berencana melaporkan Kakek tersebut apabila Kakek Sinin terbukti melakukan penipuan (berbohong).
Amir menegaskan, sanksi yang cocok dirasakan Sinin adalah diusir dari tempat tinggalnya sebagai bentuk hukuman sosial.
"Itupun setelah ditanyakan lebih dulu, kalau dia ngaku ulah isengnya sebuah kebohongan. Saya tidak akan laporkan ke polisi, namun akan berikan sanksi sosial dengan minta dia keluar dari sini tentunya dengan cara baik-baik," katanya.
Amir menyebutkan pertimbangan atas pemberian sanksi sosial tersebut karena mengingat usia Kakek Sinin yang sudah berusia lanjut. Dengan harapan sanksi seperti itu warga berharap ia menyadari perbuatannya. "Kong Naim usianya sudah sesepuh lah, kasihan kalau kita laporkan ke polisi bila terbukti dia melakukan kebohongan publik. Tapi kita minta baik-baik agar pindah saja dari sini," ujarnya
Sebelumnya seorang pemuda RW setempat, Mukhis (38 tahun), pernah mengingatkan si kakek untuk berkata jujur, akan tetapi peringatan tersebut tak pernah digubris. Imbauan tersebuat tetap membuat si Kakek bersikeras mengaku mampu mengeluarkan telur melalui anusnya.
"Saya pernah dengar ia bertelur lalu menanyakannya secara langsung beberapa waktu lalu. Jawaban Kong Naim selalu sama, bahwa dirinya bisa mengeluarkan telur dari anus," katanya.