Kamis 20 Nov 2014 11:29 WIB

Tes Keperawanan Bisa Lukai Perasaan Calon Polwan

Rep: c 83/ Red: Indah Wulandari
Anggota polwan berbaris diantara anggota polisi lainnya saat apel gelar pasukan di Polda Metro Jaya
Foto: Republika/Yasin Habibi
Anggota polwan berbaris diantara anggota polisi lainnya saat apel gelar pasukan di Polda Metro Jaya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Urgensi tes keperawanan pada prosedur seleksi polisi wanita (polwan) perlu dijelaskan secara gamblang pada publik agar tak menimbulkan salah paham.

"Apa di negara-negara lain juga menggunakan protap seperti itu? Lalu apakah dengan tes keperawanan, polwan Indonesia lebih berkualitas dari polwan yang ada di negara lain," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Kamis (20/11).

Ia mengatakan, tidak jelas hubungan antara tes keperawanan dengan kualitas calon polwan. Sehingga seharusnya pihak kepolisian menjelaskan urgensi tes keperawanan tersebut.

“Tes keperawanan  menjadi penting karena menyangkut kehormatan dan hak-hak pribadi yang fundamental dari seorang perempuan. Tes keperawanan bisa melukai perasaan para calon polwan,” cetus Saleh.

 Jika tes keperawanan tidak membawa dampak positif bagi peningkatan profesionalitas polwan, ia menyarankan agar tes tersebut ditiadakan. Kepolisian dapat lebih fokus pada aspek lain, seperti kesehatan fisik, kecerdasan intelektual, dan akhlak dan moralitas. 

"Sebetulnya, ada unsur keterpaksaan di sana. Kalau tidak, saya yakin tidak ada yang mau melakukan hal itu," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement