Kamis 20 Nov 2014 05:40 WIB

Sejuta Pohon untuk Purwakarta

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakata, Jawa Barat, menggalakan tanam satu juta pohon. Tanam pohon tersebut, rencananya akan dilakukan secara serentak akhir bulan ini. Adapun pohon yang ditanam jenisnya pohon besar dan produktif.

Lurah Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Sobandi, mengatakan, bupati telah instruksikan kepada para pegawai di lingkungan kantor desa/kelurahan yang ada untuk melakukan penanaman pohon. Kebijakan ini, sengaja dibuat tujuannya sebagai penghijauan. Serta mengimbangi pertumbuhan perumahan yang cukup padat.

"Selain penghijauan ini, juga sebagai upaya untuk membuat bank udara," ujar Sobandi, Rabu (19/11).

Untuk merealisasikan program itu, lanjut Sobandi, setiap pegawai wajib menyiapkan pohon. Jumlah pohonnya bervariasi. Kalau setingkat lurah, harus menyiapkan 43 pohon jenis albasiah. Sedangkan, pegawai setingkat kepala seksi harus menyediakan 32 pohon.

Jadi, lanjutnya, setiap desa dan kelurahan diintruksikan untuk menyiapkan sedikitnya 200 pohon untuk ditanam. Selain kepada para pegawai, terang Sobandi, himbauan ini pun diteruskan kepada masing-masing ketua RW dan ketua RT. "Masyarakat pun akan dilibatkan. Namun, sifatnya tidak memaksa," ujarnya.

Adapun lokasi penanamannya, tak harus dilakukan di tempat yang telah disediakan pemerintah. Dengan kata lain, bisa dilakukan di setiap halaman rumah masing-masing dengan jenis pohon yang bervariasi.

 

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, tanam sejuta pohon ini untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk. Sebab, lahan yang ada saat ini mulai tergerus oleh kepentingan penduduk.

"Jadi, lahan yang masih ada harus dihijaukan. Program ini, sebagai langkah untuk membuat bank udara serta konservasi," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement