REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan hingga kini masalah infrastruktur menjadi kendala utama pengangkutan hasil laut dari suatu daerah ke daerah lain sehingga mengurangi kesegaran komoditas tersebut.
"Apapun hasil perikanan yang ditangkap nelayan Indonesia, ya harus diberikan pengangkutan yang maksimal," kata Susi yang ditemui saat membuka Konferensi Nasional Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut dan Pulau-Pulau Kecil Menuju Tata Kelola Laut yang Berkelanjutan, di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (20/11) malam.
Menurut dia, kendala alat transportasi dan permodalan dihadapi nelayan di Tanah Air. Padahal, selama ini konsumen menginginkan ikan dan sumber kekayaan laut lain yang dijual secara segar.
"Semua ingin ikan segar dan dibeli dalam keadaan hidup. Akan tetapi infrastruktur di Indonesia lagi-lagi menjadi kendala," tegasnya.
Bahkan, contoh dia, pihaknya pernah menemukan sulitnya pengangkutan hasil perikanan seperti lobster dari Pacitan ke Jakarta yang membutuhkan waktu hingga 21 jam. Sementara, jika dikirim menggunakan pesawat maka peluang pengangkutan bisa lebih cepat antara satu hingga dua jam.
"Akibatnya, dari 1 ton lobster hidup yang dikirim ke Jakarta sebanyak 2 kuintal di antaranya ke mati," katanya.
Ia mengharapkan keinginnya untuka menerbangkan lobster dari Pacitan ke Jakarta dalam keadaan hidup bisa terealisasi segera. Bila lobster mati maka harga jualnya 75 persen lebih murah. "Jual lobster yang benar-benar hidup beda harganya dengan yang sudah mati," katanya.
Pada kesempatan sama, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, meyakini, dengan adanya sejumlah pelabuhan di Jatim maka dapat membantu permasalahan logistik di wilayah kerjanya. Salah satunya memperlancar pengiriman hasil tangkapan nelayan.
"Tidak mungkin biaya logistik murah kalau tidak ditunjang konektivitas. Sementara, potensi perikanan di Jatim ada hasil tambak, kolam, dan laut sehingga dengan seringnya Bu Susi menangkap kapal asing yang masuk di perairan Indonesia maka produksi perikanan di Jatim bisa naik signifikan," katanya.