Rabu 19 Nov 2014 16:34 WIB

Sudirman: Tugas Amien Wujudkan Kedaulatan Energi

Menteri ESDM Sudirman Said
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri ESDM Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi yang baru Amien Sunaryadi bertugas mewujudkan kedaulatan energi.

"Mengapa saya usulkan Pak Amien, karena beliau seorang pejuang. SKK Migas perlu dipimpin pejuang untuk mewujudkan kedaulatan energi," katanya dalam konperensi pers yang dihadiri Amien di Jakarta, Rabu (19/11).

Presiden Joko Widodo menunjuk Amien, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2003-2007 sebagai Kepala SKK Migas. Penunjukan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden No 189/M/2014 yang ditandatangani Joko Widodo pada 18 November 2014.

Menurut Sudirman, Amien merupakan sosok yang dikenal kuat membangun sistem, sehingga diharapkan mampu memperbaiki kelembagaan SKK Migas.

Saat menjabat Wakil Ketua KPK periode pertama (2003-2007), lanjutnya, Amien merupakan salah satu arsitek yang membangun sistem komisi itu termasuk penyelidikan dan rekrutmen pegawai.

"Jadi, beliau punya 'leadership' yang kuat dan keahlian dalam membentuk sistem. Dua hal ini yang kita butuhkan. Pak Amien adalah orang yang tepat memimpin SKK Migas," ujarnya.

Amien merupakan dua nama calon Kepala SKK Migas yang disodorkan Sudirman Said ke Presiden Joko Widodo.Satu nama lain adalah Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas Aussie B Gautama.

Sebelum mengerucut menjadi dua nama, terdapat lima calon Kepala SKK Migas. Amien menggantikan J Widjonarko yang menjabat Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas. Serah terima jabatan Kepala SKK Migas direncanakan pada Jumat (21/11).

Amien mengatakan, dirinya akan mengembalikan kepercayaan publik terhadap SKK Migas."Kalau kepercayaan didapat, maka bisa mendorong kegiatan eksplorasi dan produksi, sehingga mewujudkan kedaulatan energi," ujarnya.

Menurut dia, bisnis hulu migas dengan transaksi triliunan rupiah per tahun dan melibatkan 300 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) serta 1.500 perusahaan jasa pendukungnya memerlukan kepastian, kecepatan, dan kesederhanaan proses."Saya akan membenahi sistem proses di SKK Migas, KKKS, dan kontraktor pendukungnya," katanya.

Menurut dia, dengan proses yang jelas dan didukung pengambilan keputusan yang cepat dan berhati-hari, maka industri hulu migas bisa berjalan cepat dan efisien.

"Pada akhirnya, hasil eksplorasi bisa lebih cepat dan produksi bisa ditingkatkan," ujarnya.

Pembenahan sistem tersebut memerlukan perbaikan kelembagaan SKK Migas termasuk struktur dan manajemen keuangan.

Ia melihat, SKK Migas kurang cocok dengan sistem keuangan yang sekarang karena harus melakukan perjanjian dengan KKKS."Sistem keuangan yang tersedia itu BLU (Badan Layanan Umum). Jadi, tinggal sistem BLU diterapkan di SKK Migas," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement