Rabu 19 Nov 2014 15:51 WIB

Dana Kompensasi Kenaikan Harga BBM Belum Cair, Warga Cirebon Gigit Jari

Rep: Lilis Handayani/ Red: Indah Wulandari
  Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).  (Republika/ Yasin Habibi)
Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON–Kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ternyata belum dapat dinikmati oleh warga miskin di Kota Cirebon.

Puluhan warga yang mendatangi Kantor Pos Besar Kota Cirebon harus menelan kekecewaan karena tidak dapat mencairkan dana kompensasi BBM.

Salah seorang warga Pekalangan, Dedy, menyatakan, melihat berita di televisi bahwa dana tersebut sudah dapat diambil di kantor pos setempat. Apalagi, ia mendapat informasi bahwa Cirebon menjadi salah satu daerah percontohan program tersebut.

''Saya juga membawa kartu perlindungan sosial (KPS) yang lama,'' tutur Dedy, Rabu (19/11).

Pria yang sehari-hari berjualan nasi lengko itu sangat berharap bisa memperoleh dana kompensasi tersebut. Pasalnya, dana itu akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

''Sejak harga BBM naik, barang-barang di pasar pada ikut naik. Ongkos angkot juga,'' tutur Dedy. 

Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, kepala kantor pos tidak berada di lokasi. Seorang staf di kantor pos yang enggan disebutkan namanya mengaku belum menerima daftar penerima kartu keluarga sejahtera dari pemerintah pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement