REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Katedral Nasional Washington (Washington National Cathedral) di Amerika menggelar pelakasanaan shalat Jumat pertama di dalam katedral sebagai bentuk toleransi dan persatuan umat beragama.
Ketua Umum Gerakan Perempuan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Welya Safitri menilai pelaksanaan shalat di dalam rumah ibadah umat beragama lain sepatutnya dihindari. Pelaksanaan shalat, termasuk shalat jumat, bisa memanfaatkan lapangan atau rumah kerabat yang cukup besar jika memang tidak ada tempat.
Menurut Welya, bentuk dari toleransi tidak perlu sampai melaksanakan ritual ibadah di rumah ibadah umat beragama lain. Pasalnya, hal semacam ini berpotensi untuk menimbulkan suatu polemik. Terbukti, beberapa aksi protes berlangsung saat prosesi pelaksanaan shalat Jumat dilaksanakan di katedral tersebut, seperti diberitakan oleh CBN pada Senin (17/11).
Welya mencontohkan, bentuk toleransi dengan cara lain. Misalnya, ketika area parkir kendaraan di Masjid Istiqlal penuh, umat Muslim dipersilahkan untuk memakai area parkir di Gereja Katedral Jakarta. Begitu pula sebaliknya, jika area parkir di Gereja Katedral Jakarta penuh, umat Kristiani dipersilahkan untuk memarkir kendaraannya di area parkir Masjid Istiqlal.
“Lain halnya jika katedral yang digunakan untuk shalat memang sudah beralih fungsi menjadi masjid,” terang Welya, Rabu (19/11).
Karenanya, menurut Welya, pelaksanaan ibadah suatu umat beragama di rumah ibadah agama lainnya sebaiknya dihindari. Banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mewujudkan dan mensosialisasikan toleransi dan persatuan antarumat beragama.
“Lakum dinukum waliaddin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Kan jelas,” lanjut Welya.
Dalam video yang disiarkan oleh Reuters, terlihat sejumlah umat muslim, baik pria maupun wanita, berkumpul di Katedral Nasional Washington untuk melaksanakan sholat Jumat. Kegiatan Shalat Jumat di katedral ini dimaksudkan untuk menjaga perdamaian antarumat beragama sekaligus melawan perilaku ekstrimis yang menggunakan agama untuk menjastifikasi kebencian dan perselisihan.