Rabu 19 Nov 2014 13:52 WIB

Kata Menteri Perindustrian, Pabrik Rokok Perlu Didukung

Saleh Husin
Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan pabrik rokok merupakan industri yang dibanggakan Indonesia sehingga harus didukung agar berkembang dengan baik.

"Jika pabrik rokok hilang, tentunya tenaga kerjanya mau dikemanakan," ujarnya saat mengunjungi pabrik rokok (PR) PT Djarum di brak sigaret kretek tangan (SKT) Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus, Rabu (19/20).

Menurut dia, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri rokok jumlahnya cukup besar.

Selain itu, lanjut dia, hampir seluruh komponen pabrik rokok juga menggunakan komponen lokal.

"Bahkan industri rokok juga menyumbang penerimaan cukai negara dalam jumlah yang cukup besar," ujarnya.

Kunjungan kali ini, kata dia, bertujuan untuk melihat langsung apa yang dibutuhkan pabrik rokok serta kendala yang dihadapi.

Hal itu, lanjut dia, untuk dijadikan masukan bagi pemerintah ketika mengambil kebijakan agar sesuai dengan kebutuhan.

Perhatian pemerintah, lanjut dia, tidak hanya terbatas bagi golongan industri rokok besar, melainkan golongan industri rokok kecil juga tetap menjadi perhatian.

"Perhatian seperti itu juga sesuai anjuran Presiden Joko Widodo agar meningkatkan produk dalam negeri," ujarnya.

Sementara itu, Chief Operating Officer PT Djarum Kudus Victor Rachmat Hartono mengungkapkan sejauh ini pemerintah masih memberikan perhatian terhadap industri rokok.

Terkait banyak regulasi yang dinilai merugikan kalangan industri rokok, kata Victor, dirinya akan mengikuti aturan pemerintah.

"Kami yakin pemerintah akan mengambil kebijakan yang seimbang dengan mempertimbangkan banyak faktor," ujarnya.

PT Djarum Kudus saat ini mempekerjakan 60.000 pekerja yang lokasi pabriknya tersebar di 25 brak (pabrik) yang tersebar di Kabupaten Kudus, Jepara, dan Pati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement