Selasa 18 Nov 2014 16:20 WIB

BBM Naik, Harga Sembako di Tasikmalaya Masih Stabil

Rep: C71/ Red: Winda Destiana Putri
Pasar Sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar Sembako

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Meski harga BBM telah mengalami kenaikan, kondisi harga sembako di Kota Tasikmalaya masih stabil.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Cikurubuk dan Pasar Pancasila, Selasa (18/11) harga komoditas belum mengalami kenaikan drastis. Meski begitu, harga daging ayam ras kini mengalami kenaikan.

Berdasarkan keputusan Presiden Joko Widodo, mulai Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan sebesar Rp 2 ribu.

Artinya, BBM jenis premium naik dari Rp 6500 menjadi Rp 8500 sedangkan solar dari Rp 5500 menjadi Rp 7500. Sejumlah pedagang daging ayam ras di Pasar Cikurubuk dan Pasar Pancasila mengeluhkan kenaikan harga tersebut. Sejak awal isu kenaikan BBM, harga daging ayam sudah mengalami kenaikan.

"Sebelum isu itu (kenaikan harga BBM), harga jual daging ayam sudah sudah Rp 25 ribu per kilogram. Sekarang, harganya sudah mencapai Rp 30 ribu per kilogram," kata Suryaman (49 tahun), seorang pedagang daging ayam di Pasar Cikurubuk.

Menurut Suryaman, kemungkinan besar harga daging ayam akan mengalami kenaikan sekitar Rp 2 ribu per kilogram. Pedagang daging ayam lain di Pasar Pancasila, Rustin (42) mengungkapkan sudah sekitar sepekan terakhir harga daging ayam mengalami kenaikan secara bertahap mulai Rp 25.000 per kg.

"Sekarang saya jual harga Rp 28 ribu per kilogram," kata Rustin.

Rustin mengakui kondisi penjualan pada hari pertama kenaikan BBM ini cenderung sepi tidak seperti hari-hari sebelumnya.

Iis (44), pedagang sembako di Pasar Pancasila mengaku harga dagangannya belum naik karena stok barang yang ada di tokonya masih menggunakan harga lama.

"Ya bisa saja saya menaikkan harga tapi kasihan konsumen. Nanti saya mengikuti harga yang ada saja," kata Iis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement