REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT--Demo penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan Keluarga Besar Mahasiswa (KMB) UIN Syarif Hidayatullah sempat tegang. Ketegangan bermula ketika mahasiswa yang melakukan aksi, membakar ban bekas di depan kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jalan Ir. Haji Juanda No 95, Ciputat, Tangerang, Senin (17/11) malam.
Petugas dengan sigap memadamkan api dan mengamankan ban tersebut sebelum si jago merah membesar. Ketegangan juga mereda karena petugas berhasil membujuk mahasiswa agar kembali melakukan demo dengan damai.
Mahasiswa menuntut Jokowi untuk turun jika tetap menaikan harga BBM. Menurut mereka, kebijakan yang diambil pemerintah dapat mematikan rakyat.
Bahroin selaku koordinator aksi tersebut mengungkapkan, Jokowi telah melakukan pembohongan publik. Pernyataan tersebut terkait harga minyak mentah dunia yang terus turun namun pemerintah malah menaikan harga BBM.
Menurut Bahroin, kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM tidak memihak rakyat. Menurutnya, pemerintah memiliki jalan lain, yaitu dengan membatasi jumlah kendaraan pribadi yang banyak dimiliki oleh orang kaya.
Aksi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah sebelumnya sempat tak terkendali. Mereka menghentikan mobil pengangkut bahan bakar milik pertamina dan menaikinya.