REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Ja'far punya solusi terhadap kasus eksodus tiga kampung di Nunukan, Kalimantan Utara ke dalam wilayah Malaysia.
Politikus PKB tersebut menjelaskan, fenomena pindah kewarganegaraan di wilayah perbatasan bukanlah kasus baru. Hal ini, kata dia, sudah terjadi sejak zaman kerajaan.
“Penyebab eksodus biasanya karena pembangunan di daerah perbatasan jauh tertinggal dibanding negara tetangga yang bersebelahan dengan desa mereka. Baik dari segi infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan,” urai Marwan, Senin (17/11).
Karenanya, Marwan mengaku pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait pembangunan di daerah tertinggal.
Meski demikian, Marwan membantah jika dikatakan eksodus terjadi karena masyarakat perbatasan merasa tak mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Sebab, kata dia, pemerintah pusat telah membentuk Badan Nasional Pengelola Perbatasan.
"Kita jangan saling menyalahkan," kata mantan anggota DPR RI tersebut.
Seperti diketahui, ada eksodus warga dari sejumlah desa di Kecamatan Lumbis Ogung, Kabupaten Nunukan ke wilayah Sabah, Malaysia. Kabarnya, selain eksodus, banyak warga juga memiliki identitas kenegaraan ganda.