Senin 17 Nov 2014 15:09 WIB
Golkar Memanas Lagi

Spanduk Tolak Ical Jadi Ketum Muncul di Rapimnas Yogyakarta

Rep: c67/ Red: Mansyur Faqih
Jokowi dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie saat mengunjungi pasar Gembrong di Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (13/5).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jokowi dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie saat mengunjungi pasar Gembrong di Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rapimnas Partai Golkar akan dilaksanakan pada 18-19 November di Yogyakarta. Bendera partai berlambang beringin itu kini terpasang di sejumlah ruas jalan di Yogyakarta, seperti di jalan Kusumanegara.

Namun spanduk penolakan Aburizal Bakrie (Ical) naik kembali sebagai ketua umum terpasang di sela-sela puluhan bendera partai di sepanjang Jalan Kusumanegara. Tepatnya di pertigaan lampu merah jalan kusumanegara. 

Dalam spanduk tersebut tertulis, mendorong Ical sebagai ketum Golkar akan membawa partai ke jurang kehancuran.

Ketua Kosgoro DIY, Najib mengatakan, munculnya spanduk yang menyudutkan Ical merupakan hal yang wajar. Spanduk tersebut bisa saja dipasang oleh internal mau pun dari luar partai. "Mungkin ada yang memperkeruh suasana," ujar Najib kepada Republika, Senin (17/11).

Najib berharap, ada penyegaran pada kepengurusan mendatang. Karena suara Golkar terus mengalami penurunan.

Ia juga mempersilakan kader muda untuk memimpin Golkar. Asalkan mereka mendapatkan dukungan dari DPD seluruh Indonesia. 

Selain itu, kata Najib, kader muda tersebut dipandang mampu memimpin Golkar ke depan. Tak hanya itu, komposisi kepengurusan juga harus diperhatikan. Komposisi harus banyak diberikan kepada kader muda. 

Najib juga tidak memungkiri kalau rapimnas nanti akan banyak kepentingan dari pada kandidat untuk mendapatkan dukungan. Meski pun secara formal rapat itu hanya akan membahas mengenai masalah kebangsaan dan munas Golkar.

"Tapi secara informal akan dimanfaatkan oleh para calon," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement