REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan forum Munas IX akan menjadi penentuan arah koalisi Partai Golkar ke depan, apakah Golkar akan tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP) atau akan menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Menurut Emrus, arah politik Golkar pasca Munas akan ditentukan oleh siapa yang menjadi ketua umum partai beringin ini nanti.
"Munas akan menjadi jawaban ke mana arah politik Golkar. Kalau jawabannya Aburizal Bakrie (ARB) kembali menang, maka lima tahun ke depan Golkar oposisi. Kalau bukan ARB maka bisa jadi akan berbalik arah mendukung pemerintahan," kata Emrus saat dihubungi, Senin (17/11).
Emrus melihat, fakta sejarah dari Golkar adalah sebuah partai yang tak pernah berada di luar kekuasaan sejak partai berlambang beringin ini didirikan. Maka dari itu, Emrus meyakini Golkar tidak akan lama-lama berada di jalur oposisi.
Apalagi saat ini posisi wakil presiden diemban oleh Jusuf Kalla yang notabene masih berstatus politikus Golkar dan masih punya pengaruh besar di internal Golkar itu sendiri.
Emrus memprediksi, bila ketua umum yang menang di Munas nanti selain dari Aburizal Bakrie, Golkar akan memutar haluan untuk bergabung mendukung pemerintahan bersama JK.
Jika masih dipimpin ARB, Emrus menyebut sangat sulit untuk Golkar bergabung mendukung pemerintah karena pernah ditolak oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dalam lobi koalisi pada Pemilu lalu.
"Bila masih dipimpin ARB atau orang-orangnya ARB, tentu sulit (gabung pemerintah). Kalau selain itu, tentu kemungkinan menyeberang terbuka," ujar direktur Emrus Corner tersebut.