REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar, mengimbau pengendara agar waspada ketika melintas di jalur rawan longsor, terutama jalur menuju Cianjur selatan.
"Sebab beberapa pekan terakhir ini, intensitas curah hujan sangat tinggi dan berpotensi terjadi longsor, terutama di wilayah selatan yang rawan longsor," kata Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara, di Cianjur, Sabtu (15/11).
Dia menjelaskan, longsor dapat terjadi akibat curah hujan yang tinggi, terlebih saat terjadi peralihan musim dari kemarau menjadi musim hujan. Kontur tanah akan menjadi labil karena air mudah menyerap.
"Tebing di kiri kanan jalan disepanjang jalur selatan rawan longsor, seperti di Kecamatan Naringgul dan Pagelaran. Bahkan yang di Pagelaran jalan amblas tepatnya berada di Desa Mekarjaya," katanya.
Dia menuturkan, hampir semua jalur menuju selatan merupakan wilayah rawan longsor dan rawan terjadi jalan amblas. Bahkan disepanjang jalur tersebut di samping kiri badan jalan jurang dan samping kanan badan jalan tebing.
"Untuk itu, kami imbau pada pengendara baik sepeda motor maupun mobil agar waspada. Jangan memaksakan melanjutkan perjalanan ketika sedang turun hujan deras. Lebih baik berhenti ditempat yang aman sampai hujan reda," katanya.
Sedangkan titik rawan longsor disepanjang jalur selatan, ungkap dia, seperti di Jalan Raya Campaka, Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Jalan Raya Sukanagara, Pagelaran, Takokak, Cijati, Tanggeung, Cibinong, Cikadu, Naringgul dan Agrabinta.
"Untuk Cianjur utara, titik rawan longsor berada di Jalan Raya Cugenang, Jalan Raya Cipanas, Jalan Raya Puncak, Jalan Batulawang, Sukaresmi dan Cikalongkulon. Kami sudah memasang plang peringatan waspada longsor dibeberapa titik rawan longsor," katanya.
Selain mengimbau pengendara yang melalui jalur selatan, pihaknya mengingatkan agar warga perlu meningkatkan kewaspadaan atas berbagai bencana alam. Sebab, pihaknya tidak menampik jika bencana longsor sudah menjadi agenda tahunan yang menimpa sebagian besar wilayah Cianjur.
"Tapi kami berharap bencana alam tidak terjadi. Meski sebenarnya kami juga tidak bisa mengantisipasi bencana karena tidak bisa memprediksi kapan bencana itu akan datang. Namun kami hanya bisa mengantisipasi bagaimana bencana alam tidak menelan korban jiwa," katanya.