REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberitaan mengenai eksodus warga sejumlah desa di Kecamatan Lumbis Ogung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, ke wilayah Sabah, Malaysia, tidak benar.
Siaran pers Kementerian Luar Negeri pada Sabtu (15/11) menegaskan hal tersebut. Dikatakan, berdasarkan informasi yang diterima Kemlu dari Plt. Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, dan dari Camat Lumbis Ogung, Daud, serta pernyataan pers pejabat Pemerintah Daerah setempat yaitu Bupati Nunukan, H. Basri, dan Komandan Korem 091, Brigjen TNI Nono Suharsono tak terjadi eksodus warga ke Malaysia.
Pengamatan di lapangan oleh instansi teknis dan Pemda serta hasil koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Darat dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan, tidak ditemukan eksodus WNI dari desa Kinokod, Simantipal dan Sinapad ke wilayah Malaysia.
Sebelumnya diberitakan, penduduk di sepuluh desa di Kalimantan Timur berencana pindah kewarganegaraan ke Malaysia. Kelaparan dan kemiskinan disebut sebagai pemicu sikap warga tersebut.
Kesepuluh desa yang hendak memisahkan diri dari NKRI tersebut semuanya berada di Kecamatan Long Apari, sebuah kecamatan yang berbatasan darat dengan Malaysia, meliputi Desa Long Pananeh I, Long Pananeh II, Long Pananeh III, Tiong Ohang, Tiong, Buu, Noha Tifab, Long Apari, Long Kerioq, Noha Silat, dan Desa Noha.