Jumat 14 Nov 2014 21:21 WIB
Lika-Liku Munas Golkar di Januari 2015 (bagian 4)

Para Calon Ketua Umum Golkar Kembali Terusik oleh Ical

Aburizal Bakri
Aburizal Bakri

REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Joko Sadewo

JAKARTA -- Rapat Pleno DPP Partai Golkar, Kamis (12/11) malam, akhirnya memutuskan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX dilakukan pada Januri 2015. Sementara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar tetap diselenggarakan pada 17-19 Novemer 2014 di Yogyakarta.

Tercapainya kesepakatan waktu pelaksanaan Munas IX Partai Golkar terjadi setelah perdebatan dan pertarungan politik yang cukup keras. Berikut sejumlah catatan Republika Online (ROL) atas sejumlah peristiwa sebelum tercapainya kesepakatan munas di Januari 2015.

Para Calon Ketua Umum Golkar Kembali Terusik oleh Ical

Aden ayem di dalam tubuh Partai Golkar ternyata tidak bertahan lama. Penyebabnya berkaitan dengan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie, yang dikabarkan akan maju lagi di Munas IX Partai Golkar.

Isu yang mencuat di akhir Agustus 2014 ini menjadi pembicaraan para calon ketua umum lainnya. "Saya memang mendengar kabar itu. Bagi saya tidak ada masalah. Pak Ical mempunyai hak untuk maju lagi, walaupun sebenarnya tidak ada tradisi di Partai Golkar untuk menjabat ketua umum dua periode. Tapi saya siap bersaing asal persaingannya fair," kata Priyo Budi Santoso, pada saat itu.

Di awal munculnya isu tersebut, Ical masih belum berbicara secara terbuka atas pencalonannya. Sekalipun, Ical selalu bersembunyi di balik 'kata masih melihat perkembangan' namun para calon ketum lainnya sudah melihat bahwa hal itu sebagai isyarat Ical akan maju lagi.

Seiring dengan isu bakal maju lagi, di sejumlah daerah muncul pernyataan dari ketua DPD I maupun fungsionaris DPP Partai Golkar yang mendukung Ical maju kembali. Salah satunya adalah Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Irianto. "Aspirasi (DPD kota/kabupaten di Jabar) kelihatannya sama, cenderung ARB (Ical) untuk mempertahankan KMP," kata Irianto usai pembukaan rapat konsultasi dengan seluruh DPD Golkar tingkat provinsi dan kota/kabupaten di Kota Bandung, Jabar, Sabtu (1/11).

Pemimpin baru, lanjut dia, dikhawatirkan akan mengganggu perjalanan politik Golkar dan partai lainnya yang tergabung dalam KMP untuk lima tahun ke depan. Karenanya, diharapkan pada musyawarah nasional 2015, Ical kembali menjadi ketua secara aklamasi. "Konsolidasi harus. Harapannya aklamasi," kata mantan Bupati Indramayu dua periode itu.

(bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement