Sabtu 23 Aug 2014 20:00 WIB

Revolusi Mental Peduli Lingkungan

Mahasiswa UI saat melakukan aksi nyata membersihkan danau
Foto: ui.ac.id
Mahasiswa UI saat melakukan aksi nyata membersihkan danau

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Abdullah Sammy

Semangat lincah gembira

Sadar kan tugas mulia

Berbakti dalam karya, mahasiswa......

(Penggalan lagu Genderang UI)

 

Petikan lagu di atas terpatri di diri ribuan mahasiswa Universitas Indonesia yang pada Selasa (19/8) pagi membuat sebuah gerakan tanpa bersuara. Mereka juga tak membentangkan spanduk atau poster sebagai media unjuk rasa.

Para mahasiswa itu hanya memakai kaos dengan celana training panjang. Tangan mereka menenteng plastik dan sebagian membawa jaring pemungut sampah.

Sejatinya para mahasiswa itu memang bukan hendak unjuk rasa, melainkan unjuk aksi nyata. Masyita Novianti (19 tahun) jadi salah satu mahasiswa yang ikut ambil bagian dalam aksi pagi itu.

Aksi ini bukanlah seperti aksi umumnya mahasiswa lain yang kerap berdemonstrasi di jalanan raya demi menuntut perbaikan nasib bangsa. Sebaliknya, para mahasiswa itu tak melontarkan tuntutan, melainkan turun tangan guna memperbaiki kondisi lingkungan. 

Aksi itu mereka lakukan di sekitar danau di lingkungan Universitas Indonesia (UI). Begitulah aksi nyata dilakukan mahasiswa demi memperbaiki kondisi kebersihan di sekitar danau. "Ini dilakukan untuk menyelamatkan danau yang semakin hari semakin dangkal dan terancam punah," kata Masyita kepada Republika, Selasa (19/8).

Apa yang dikatakan Masyita memang bukan sekadar wacana. Sebab nyatanya sudah banyak danau di Indonesia yang mengalami pendangkalan. Beberapa danau atau situ di Jakarta malah kini sudah punah.

Tak hanya di Jakarta, danau besar di sejumlah wilayah di Indonesia pun dalam kondisi kritis. Hal itu sebagai akibat pencemaran lingkungan yang mengotori danau.

Dari data Kementerian Lingkungan Hidup, danau dalam kondisi kritis, yaitu Danau Toba, Singkarak, Maninjau, Kerinci, Rawapening, Rawadanau, Sentarum, Mahakam, Limboto, Tondano, Tempe, Matano,  Poso, dan Sentani.

Selain tercemari, tingkat degradasi lahan di sekitar danau juga terjadi. Selain itu, ada pula danau yang mengalami kerusakan di wilayah hulu akibat perubahan peruntukan lahan.

Namun umumnya, danau di Indonesia itu mengalami masalah di badan air dan bawah air. Untuk itu,  Kementerian Lingkungan Hidup telah menggalakkan program pemulihan di sejumlah danau.

“Butuh waktu untuk pemulihannya. Dan, saat ini kami sudah punya rancangan aksi nasional penyelamatan danau yang sekarang sedang berjalan,” kata Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup, Arief Yuwono, beberapa waktu lalu.

Terdapat delapan program inti penyelamatan danau yang sedang disusun Kementerian Lingkungan Hidup. Di antaranya, penataan ruang kawasan danau, penyelamatan daerah aliran sungai, penyelamatan ekosistem sekitar danau, serta penyelamatan ekosistem di dalam perairan danau.

“Dilakukan juga program penyelamatan lain, seperti pemanfaatan sumber daya air danau, pengembangan sistem monitoring danau, evaluasi dan informasi ekosistem danau, serta peningkatan partisipasi masyarakat,” kata Arief.

Selain itu, usaha menyelamatkan danau akan melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar danau sebagai bagian terpenting. Apa yang dilakukan mahasiswa di lingkungan UI itu pun jadi bukti nyata.

Mahasiswa tak lagi sekadar berteriak-teriak menuntut pemerintah mengubah keadaan. Sebaliknya, para mahasiswa jadi salah satu mitra pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup, untuk menyukseskan program pemulihan danau.

Kepala Subdirektorat Olahraga dan Seni, Direktorat Kemahasiswaan UI, Albert Roring mengatakan, apa yang dilakukan oleh mahasiswa dan civitas akademika UI adalah bentuk aksi nyata akan kecintaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitar.

"Diharapkan program ini bisa menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan hidup Universitas Indonesia," katanya.

Menurut Albert, kegiatan tak hanya mempersihkan danau melainkan juga Sungai Ciliwung. Aksi nyata yang berlangsung dua hari itu melibatkan ribuan mahasiswa. Ada empat danau di UI yang menjadi sasaran program ini, yaitu Danau Mahoni, Puspa, Ulin, dan Salam.

Sementara itu, kegiatan di Sungai Ciliwung dimulai dari ruas Jalan Akses UI. Dengan menaiki 13 perahu karet dari Kopassus, sejumlah mahasiswa UI akan beriringan membersihkan sampah yang ada di sungai. Sebagian lainnya akan berjalan kaki di tepi Sungai Ciliwung.

Sampah yang dikumpulkan, baik yang bersumber dari danau di UI dan Sungai Ciliwung nantinya akan diserahkan ke pengolahan sampah yang dimiliki oleh Kopassus.

Dalam program ini, Direktorat Kemahasiswaan UI turut melibatkan berbagai pihak, antara lain Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UI, serta BEM UI.

Walhasil, apa yang dilakukan di Universitas ini jadi cermin nyata inovasi perjuangan mahasiswa demi perbaikan bangsa. Aksi ini pun jadi bentuk revolusi mental di kalangan mahasiswa. Sebab mahasiswa nyatanya tak hanya pandai bersuara saat unjuk rasa, namun juga mampu beraksi nyata demi perbaikan lingkungan di sekitarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement