REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham membantah rapimnas di Yogyakarta akan menjadi ajang bagi Aburizal Bakrie (Ical) mengumpulkan dukungan agar terpilih secara aklamasi di musyawarah nasional 2015.
Menurutnya, tuduhan semacam itu tidak bisa diterima nalar. "Sangat tidak etis dan sulit diterima akal sehat bila ada tudingan seperti itu," kata Idrus di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (14/11).
Idrus mengatakan, Ical memberi ruang demokrasi bagi kader Golkar yang ingin maju menjadi ketua umum. Asalkan mereka mendapat dukungan dari pemilik suara. "Yang ingin maju silakan menyiapkan diri bukan hanya secara fisik tapi juga ide," ujarnya.
Saat ini Ical menjadi salah satu kandidat kuat ketua umum Golkar mendatang. Idrus mengklaim Ical sudah mengantongi dukungan 50 persen lebih dari pemilik suara yang berasal dari pimpinan DPD I provinsi dan DPD II kota/kabupaten.
Berpijak dari hal itu, Idrus menilai, wajar apabila Ical kembali maju menjadi calon ketua umum. "Kalau pemegang suara meminta Ical maka tidak ada jalan lain kecuali memenuhi permintaan itu," kata Idrus.
Ia menyatakan siap mendukung Ical kembali maju menjadi ketua umum. Karena Ical disebut tidak bisa mengabaikan dukungan yang diberikan kepadanya. "Kalau Ical tidak maju dan didukung 50 persen suara berarti dia (Ical) tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Munas ke-9 Partai Golkar akan dilakukan pada awal 2015. Pada 18-19 November Golkar akan lebih dahulu melakukan rapimnas di Yogyakarta untuk mematangkan persiapan munas.