Jumat 14 Nov 2014 15:04 WIB

Ahok: Kalau tak Mau Banjir, Jangan Buang Sampah ke Sungai

Membersihkan sampah di sungai Kalimas, Surabaya, Jatim. (ilustrasi)
Foto: Antara
Membersihkan sampah di sungai Kalimas, Surabaya, Jatim. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghimbau warga untuk menghentikan kebiasaan membuang sampah ke sungai sebab lingkungan yang buruk akan mengundang bencana.

"Kebiasaan membuang sampah harus dihentikan, terutama ke sungai-sungai makanya kita mau mengaktifkan gerakan pungut sampah," katanya usai memimpin rapat pemetaan sarana prasana pengelolaan persampahan di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan gerakan pungut sampah akan dimulai dari seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang jumlahnya mencapai 70 ribu orang.

Gerakan ini, kata Ahok, terinspirasi dari gerakan pungut sampah yang sudah digagas kelompok masyarakat yang peduli Sungai Ciliwung.

"Bandung juga sudah memulai ini sehingga Jakarta akan dicanangkan mulai 22 November," katanya.

Selain mengaktifkan gerakan pungut sampah, pihaknya juga menerapkan sanksi bagi warga yang tetap membuang sampah sembarangan.

Ahok mengatakan gaya hidup masyarakat Jakarta perlu diperbaharui dengan mengajak mereka lebih peduli pada kota ini.

"Kalau tidak peduli maka kota ini akan susah maju, mulai dari masalah sampah," katanya.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengatakan gerakan pungut sampah akan dicanangkan di Taman Menteng Jakarta Pusat pada 22 November 2014.

"Kami bekerjasama dengan 'Komunitas Bersih nyok' yang menggagas beberapa terobosan untuk kebersihan Jakarta," katanya.

Ia mengatakan selain menggerakkan para PNS dan pelajar, kegiatan ini juga diharapkan menular ke masyarakat.

Sarana prasarana untuk menunjang program itu juga sudah disiapkan dinas tersebut dengan mengadakan 1.300 tong sampah baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement