REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pengawas Obat dan Makanan akan melakukan tes urine secara intens lagi terhadap para pegawainya untuk mengantisipasi keterlibatan narkotika.
" Atas kasus LKM itu, kami akan lebih ketat lagi melakukan pengawasan terhadap pegawai di lingkungan ini dan tes urine akan dilakukan secara berkala terutama terhadap pegawai berisiko di pengawasan obat," kata Kepala BPOM Roy A Sparringa, Jumat (14/11).
Untuk diketahui, sebelumnya oknum pegawai BPOM telah ditangkap jajaran Polda Metro Jaya di halaman apartemen yang berlokasi di kawasan Tanjung Duren Jakarta Barat pada Senin (10/11) sore.
Oknum yang diduga seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari BPOM itu diketahui berinisial LKM dan pelaku ditangkap karena terindikasi mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu di sebuah apartemen.
Menurut keterangan Kepala Subdirektorat II Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Parulian Sinaga mengatakan LKM diciduk bersama dua orang temannya yang salah satunya perempuan diduga mereka usai berpesta shabu di kamar apartemennya.
Parulian menyebutkan, LKM sudah menjadi target operasi penangkapan karena ia terindikasi sebagai pemakai dan juga sebagai pengedar barang haram tersebut.
Dari tangan pelaku LKM, polisi berhasil menyita barang bukti shabu-shabu seberat 6,4 gram.