Kamis 13 Nov 2014 21:18 WIB

BSN Upayakan SNI Gratis Bagi UMKM

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Petugas Dinas Perindustrain dan Pedagangan (Desperindag) Tulungagung melakukan inspeksi peredaran barang ilegal yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) di Agen mainan anak di jalan Agus salim, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (20/5).
Foto: Antara
Petugas Dinas Perindustrain dan Pedagangan (Desperindag) Tulungagung melakukan inspeksi peredaran barang ilegal yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) di Agen mainan anak di jalan Agus salim, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong untuk terus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) agar tak ketinggalan saat Pasar Bebas ASEAN 2015 berlangsung.

Kalau Usaha Mikro dan Kecil  sudah punya SNI, maka tidak susah bersaing dengan produk ASEAN di pasaran karena memenuhi standar," kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya, Kamis (13/11).

Ia mengakui, kendalanya pasti karena biaya untuk mendapatkan SNI tidak sedikit. Perusahaan harus mengeluarkan uang untuk mengikuti berbagai macam tes terhadap produknya guna memenuhi standar.

Sebagai contoh, ujar Bambang, satu tes analisa protein pada  makanan bisa sampai  15 juta untuk  satu produk. Uji sampling logam berat memerlukan biaya Rp 1 juta. Padahal diperlukan uji sampling minimal tiga kali. 

BSN pun bakal mengupayakan agar standarisasi kelompok UKM digratiskan. "Khusus usaha mikro tidak ada beban biaya,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement