Kamis 13 Nov 2014 17:13 WIB
Golkar Memanas Lagi

Ini Tokoh yang Jadi Calon Terkuat Ketum Golkar

Priyo Budi Santoso
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lembaga survei Poltracking menyebutkan bahwa Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menduduki peringkat tertinggi di antara seluruh bakal calon ketua umum Partai Golkar.

Peneliti Poltracking, Arya Budi, pada saat presentasi di Jakarta, Kamis, menjelaskan, Priyo unggul pada sembilan dari 10 kategori dalam survei yang dilakukan melalui metode "focus grup discussion" serta meta analisis terhadap para pakar dan "opinion leader" dengan melibatkan 173 pakar akademisi di bidang sosial politik dan humaniora, terkait dengan regenerasi kepemimpinan Partai Golkar.

Menurut Arya Budi, survei menilai delapan bakal calon ketua umum Partai Golkar, yaitu Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, HR Agung Laksono, MS Hidayat, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, Zainuddin Amalia, dan calon incumbent Aburizal Bakrie.

Dari 10 kategori yang disurvei, kata dia, Priyo selalu menduduki peringkat pertama untuk sembilan kategori sehingga dinilai paling layak menduduki jabatan ketua umum Partai Golkar untuk periode lima tahun ke depan.

"Hanya satu aspek yakni integritas dan rekam jejak, Priyo menempati urutan dua," katanya.

Arya Budi menjelaskan, dari 10 kategori tersebut Priyo memperoleh nilai tertinggi dengan rata-rata yakni 6,51 poin. Arya Budi menjelaskan, pada kategori kompetensi dan kapabilitas Priyo menduduki peringkat pertama dengan nilai 6.53, kemudian visi dan gagasan 6.44, komunikasi elite 6.91, komunikasi publik 6.75, akseptabilitas publik 6.39, pengalaman dan prestasi memimpin 6.63.

Kategori lainnya adalah kemampuan organisasi partai 6.45, kemampuan memimpin koalisi partai 6.70, serta kemampuan memimpin pemerintahan dan negara 6.12 poin. Sementara calon-calon lain yakni Hajriyanto Y Thohari meraih nilai rata-rata 6,31, HR Agung Laksono (6,03), MS Hidayat (5,59), Agus Gumiwang Kartasasmita (5,8), Airlangga Hartarto (5,73), Aburizal Bakrie (5,61), dan Zainudin Amali (4,98).

"Penilaian para pakar itu perlu diapresiasi untuk objektivitas survei. Hasil pengukuran kita atas kader yang akan maju menjadi ketua umum menemukan relevansinya, karena tak hanya figur incumbent, tetapi juga ada figur di luar itu yang menjadi kandidat," jelas Arya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement