REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Netherlands Education Support Office (NESO) Indonesia Mr Mervin Bakker mengatakan, hingga saat ini sebanyak 1.500 warga negara Indonesia (WNI) yang belajar di Belanda.
"Belanda sebagai negara urutan ketiga di dunia yang memiliki sistem pendidikan kelas dunia, telah menjadi negara tujuan favorit untuk menimba ilmu," kata Mr Bakker pada kegiatan Sosialisasi Beasiswa Belanda di Makassar, Kamis (13/11).
Dia mengatakan, setidaknya itu dibuktikan dengan banyaknya WNI yang mendapat kesempatan untuk belajar di negeri kincir angin itu.
Menurut dia, kedekatan historis antara Belanda - Indonesia dalam 350 tahun silam, telah menyebabkan Pemerintah Belanda memberikan perhtian penuh bagi WNI untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sektor pendidikan.
"Salah satu bentuk dukungan itu adalah memberikan beasiswa kepada WNI yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan Nuffic - NESO. Khusus periode 2014, lanjut dia, sedikitnya terdapat 350 orang WNI yang memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Belanda.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon penerima beasiswa adalah pendidikan minimal S1 dengan IPK minimal 3,00 untuk program master dan IPK 2,75 untuk program "short course".
Selain itu, memiliki nilai TOEFL minimal 525 untuk "Tailor Made Training", nilai IELTS 6 atau TOEFL IBT minimal 80 untuk "master course" dan minum 68 untuk "short course".
"Dalam program beasiswa ini setidaknya terdapat delapan jenis beasiswa yang merupakan kerja sama Pemerintah Belanda dengan Pemerintah Indonesia," katanya.