Kamis 13 Nov 2014 05:50 WIB

FPI: Ahok Antikekerasan Atau Anti-Islam?

Rep: C94/ Red: Citra Listya Rini
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Ketua Masjlis Syuro Dewan Pengurus Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) Asy Syekh Misbahul Anam Attijani mengatakan pihaknya memiliki data kekerasan yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas), bahkan institusi negara. Karena itu, FPI meminta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersikap adil.

"Bagai mana kekerasan PDIP saat penyerangan kantor TV One, kekerasan Golkar, TNI, Polri, mahasiswa yang menghancurkan rumah Jusuf Kalla (JK). Nah, kekerasan yang dimaksud ini yang mana? Ahok antikekerasan atau anti-Islam, kami punya setumpuk data tentang kekerasan. Kok enggak ada yang bilang bubarkan mahasiwa, bubarkan PDIP," kata Misbahul kepada Republika Online saat di temui di Jakarta, Rabu (12/11).

Misbahul mengungkapkan aksi yang berlangsung pada Senin (10/11) lalu merupakan aksi yang digelar oleh Gerakan Masayarakat Jakarta (GMJ) dari bermacam-macam organisasi salah satunya adalah FPI.

"Loh kok malah bilangnya aksi FPI. Kan Habib Rizieq dan FPI lainya warga jakarta jadi kalau ikut bisa disebut itu massa FPI, jelas-jelas itu masa gabungan, lagi-lagi dikerucutkan FPI," keluh Misbahul.

Menurutnya, Jakarta yang sebagaian adalah umat Muslim tidak menerima bila dipimpin oleh Ahok. "Coba lah kan kalau di Bali (itu) Hindu, di Papua (oitu) Kristen, kita sangat menghargai. Itu secara normatifnya," kata Misbahul menambahkan.

Misbahul mengatakan jangan jadikan aparat kepolisian untuk menegakan hukum bagi peguasa. Pun, Misbahul berharap pemberiataan media agar bisa netral sebab menurutnya pemberitaan FPI yang baik tidak pernah terekspos.

"Kita tidak memerlukan pembelaan tetapi butuh keseimbangan. Sebab masih banyak anggota FPI yang terbaik tidak pernah terdengar masyarakat lewat media," kata Misbahul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement