REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum memiliki lahan untuk merelokasi PKL Stasiun Bogor. Puluhan PKL dan pedagang asongan masih banyak terlihat menjajakan dagangannya di sekitar stasiun karena tak ada tempat lain untuk berdagang.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Satpol PP Kota Bogor, Lili Sutarwili, pihaknya sudah mengajukan pada Stasiun Bogor untuk membuat tempat khusus bagi PKL. Hanya saja, PT. KAI tidak menyetujuinya.
"Sebaiknya memang ada lokasi khusus bagi para PKL," ujar Lili, Rabu (12/11).
Lili menambahkan, wilayah dalam stasiun sebagian besar telah menjadi lahan parkir. Kemungkinan PKL memiliki tempat khusus sangat kecil, mengingat semakin hari jumlah mereka semakin banyak.
Lili mengakui Stasiun Bogor merupakan tempat strategis bagi pedagang. Orang-orang yang keluar masuk stasiun pun banyak yang senang membeli barang atau cemilan di area luar stasiun.
"Orang mau jajan pastinya cari yang dekat dulu," kata dia.
Menurut Lili, Satpol PP bisa saja menggusur total para PKL agar tidak lagi berjualan di sana. Namun mengingat belum adanya tempat, ia mengakui petugas masih memberikan sedikit toleransi.
"Saat ini masih kucing-kucingan dengan petugas," jelasnya.
Sekali waktu, kata Lili, pernah ada wacana Pemkot akan membeli Muria Plaza yang berada di Jalan Mayor Oking untuk menempatkan PKL, namun hal tersebut belum direalisasikan.
Tindakan penertiban saat ini masih dalam bentuk penggusuran paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, yang dilakukan hampir setiap hari.