Rabu 12 Nov 2014 10:44 WIB

BBM Belum Naik, Harga Cabai Sudah Naik 100 Persen

Rep: C80/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang  cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah pusat mulai berdampak terhadap harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung, harga -harga mulai merangkak naik.

Kenaikan yang paling tinggi terjadi pada harga cabai rawit dari semula sekitar Rp30.000 perkilo kini menembus harga Rp60.000 perkilonya. Seorang Pedagang di Pasar Soreang Agustiana (20 tahun)  menuturkan, kenaikan harga sudah terjadi selama sepekan. Harga cabai rawit naik mencapai 100 persen sementara harga cabai jenis lainnya masih normal.

"Harga cabai rawit dikisaran Rp 50 ribu hingga Rp 58 ribu per kilogram. Selain faktor cuaca juga mempengaruhi karena sekarang sudah masuk musim hujan termasuk rencana kenakaikan BBM yang ikut berpengaruh juga," ujar Agus disela -sela kesibukannya berdagang, Soreang, Rabu (12/11).

Menurut Agus, harga cabai tanjung masih berada di kisaran Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang merah dan putih sedikit mengalami kenaikan Rp 2 ribu dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu

Disisi lain, kenaikan harga cabai cukup mempengaruhi daya beli konsumen. Yang biasanya beli 2 kg sampai 3 kg sekarang dikurangin."Kami berharap pemerintah setempat ikut melakukan peninjauan agar agar kembali stabil karena bila dibiarkan harga-harga lain akan ikut merangkak," tuturnya.

Seorang pedagang ayam potong Marni (36) mengaku jika harga daging ayam juga mengalami peningkatan. Sejak satu minggu terakhir harga daging ayam terus merangkak naik dari sebelumnya Rp25 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram."Kemungkinan karena BBM mau naik. Kalau pasokannya sejauh ini masih normal. Cuma yang belinya memang menjadi berkurang dalam kurun waktu sepekan ini," katanya.

Informasi yang dihimpun dilapangan, kenaikan harga cabai rawit juga terjadi di Pasar Pangalengan, Pasar Cileunyi, dan Pasar Banjaran. Selain harga Cabai, harga sayuran seperti tomat dan lobak juga mengalami kenaikan harga.

Harga tomat dan lobak mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari sebelumnya Rp6 ribu menjadi Rp8 ribu. Sementara harga beberapa sayuran masih cenderung stabil.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung Popi Hopipah mengatakan, bila rencana kenaikan BBM ini resmi ditetapkan secara otomatis akan berdampak kepada harga kebutuhan masyarakat yang diprediksi akan ikut naik. "Sejauh ini gejolak di masyarakat memang belum ada, kegelisahan pun belum terlalu nampak. Namun sejumlah elemen banyak yang menolak rencana itu dan kami perlu melakukan pengawasan," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Popi, walaupun harga BBM nantinya akan mempengaruhi harga pasaran selama barangnya ada tidak menjadi masalah. Namun, berbeda ketika harga telah melonjak namun barang dipasaran seolah hilang.

Dirinya menilai kenaikan harga memang tidak bisa cegah karena telah selaras dengan kondisi dan situasi dilapangan."Saat ini belum menerima adanya laporan kenaikan harga yang signifikan. Kami juga akan melakukan sidak mungkin minggu ini untuk memantau kebutuhan pokok," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement