REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto mengatakan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok harus segera introspeksi diri.
Pasalnya, ia menilai tindakan pembubaran FPI oleh Ahok tersebut tidak tepat. Menurut Ismail, aksi demo yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) pada Senin (10/11) lalu pasti bukan tanpa alasan. Aksi demo tersebut, ia melanjutkan, ditimbulkan dari sikap Ahok sendiri.
"Tidak mungkin FPI demo kalau tidak ada masalah" ujar Ismail saat dihubungi Republika, Selasa (11/11).
Ismail berpendapat FPI wajar melakukan aksi demo karena Ahok sering mengeluarkan kebijakan yang bersinggungan dengan syariat-syariat keislaman. Seperti kebijakan, Ia mencontohkan, yang melarang pemotongan hewan kurban dan larangan melakukan tabligh akbar.
Menurut Ismail sebagai pejabat publik yang berasal dari kalangan minoritas seharusnya Ahok bisa lebih sopan dan pengertian dalam memimpin kalangan mayoritas. Agar, tidak terjadi perpecahan-perpecahan baru.
Sebelumnya diketahui, Ahok tengah menyiapkan surat rekomendasi kepada Kemenkumham untuk membubarkan FPI di seluruh Indonesia. Pembubaran tersebut dipicu dari tindakan demo FPI yang dinilai anarkis.