REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka sepertinya ingin menunjukkan sikap konsistensi terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Karena itu, meskipun Presiden Jokowi merupakan kader PDIP, Rieke tetap tidak setuju dengan rencana kenaikan BBM.
Menurut Rieke, kebijakan kenaikan BBM itu sangat tidak tepat. Pasalnya, hal itu sangat berdampak pada rakyat kecil yang hidupnya semakin sulit. "1.@rato_sumba itulah sebabnya sy selalu katakan, pertama kali kebijakan politik hrs menghitung dampaknya pada rakyat," katanya melalui akun Twitter, @rieke_diah.
Anggota Komisi IX DPR itu menyatakan, subsidi BBM jangan dianggap sebagai beban. "2.@rato_sumba subsidi itu hrs dilihat sebagai tanggung jawab pemerintah atas kompensasi pajak yg sdh dibayar rakyat."
Rieke melanjutkan, kalau memang alasan menaikkan BBM adalah beban subsidi yang besar maka masih ada cara lain. Rieke menyarankan agar pemerintah menghentikan penyelewengan dalam distribusi BBM, bukan malah menghapus subsisi yang juga dinikmati rakyat miskin. Solusi itu, kata dia, sudah ditawarkan ekonom Rizal Ramli yang memberi alternatif bagi Presiden Jokowi untuk menghindari kenaikan BBM.
"3.@rato_sumba jk subsidi salah sasaran, buat mekanisme yg tepat, hentikan penyelewengan, bukan cabut subsidi. @RamliRizal sdh tawarkan cara," saran Rieke.