REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Facebook telah menambahkan sebuah tombol Ebola pada halaman profil para pengguna Facebook untuk memudahkan para pengguna mendonasikan sumbangannya pada lembaga-lembaga sosial yang memerangi wabah tersebut.
Sumbangan yang terkumpul akan disalurkan kepada International Medical Corps, sebuah federasi internasional dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, serta organisasi sosial penyelamatan anak Save the Children. Facebook juga membayar 100 terminal satelit komunikasi untuk membantu memperbaiki layanan internet dan telepon di Afrika Barat. Wabah Ebola ini sudah membunuh hampir 5.000 orang di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan tombol donasi Ebola ini melalui sebuah video yang ia posting di halaman profil miliknya sendiri. Dalam postingan tersebut, Zuckerberg mengatakan “Saya ingin memastikan Facebook turut andil dalam memerangi Ebola.”
Sejauh ini, sumbangan bantuan masyarakat untuk wabah Ebola yang terkumpul ternyata di bawah sumbangan-sumbangan terhadap bencana lain, seperti bencana Topan Haiyan di Filipina, maupun gempa di Haiti. Karenanya, Facebook menyatakan memilih metode Tombol Ebola ini agar dapat dipraktikkan secara langsung dan dapat menerima donasi secara global.
Tombol Ebola ini ternyata mendapat tanggapan miring dari sejumlah orang yang menilai Tombol Ebola ini murni merupakan langkah marketing saja, salah satunya ialah orang bernama Pepe Pepe Pepe. Pepe juga mempertanyakan seberapa banyak dana yang disumbangkan Facebook untuk memerangi wabah Ebola ini.
Menanggapi hal ini, Zuckerberg memberikan jawaban secara langsung melalui tulisan yang ia posting di laman Facebook. “Secara pribadi, saya menyumbangkan 25 juta dolar Amerika dan Facebook menyumbang lebih banyak untuk menyediakan akses internet di wilayah-wilayah yang terpengaruh wabah ini, ” jelas Zuckerberg.