Senin 10 Nov 2014 12:49 WIB

Ini Empat Tokoh yang Digelari Pahlawan Nasional

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Indah Wulandari
 Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) meletakkan karangan bunga saat Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/M Agung Rajasa)
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) meletakkan karangan bunga saat Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Meski tak mengikuti seremonial peringatan Hari Pahlawan karena menghadiri Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) di Beijing, gelaran anugerah pahlawan nasional telah resmi diberikan bagi empat tokoh.

Berikut adalah empat tokoh yang menerima anugerah pahlawan nasional tahun ini:

1. Almarhum Letjen TNI Djamin Ginting

Pada tahun 1947, saat pasukan Belanda melancarkan Agresi Militer I, Djamin memimpin perlawanan di Front Tanah Karo seperti Sibolangit, Pancur Batu, Tuntungan, Merek dan Saribudolok. Selain itu, Djamin juga salah satu komandan pasukan Indonesia dalam pertempuran Medan Area melawan pasukan Inggris di Sumatera. Djamin juga pernah menjadi Duta Besar Luar Biasa RI di Kanada pada 1972 sampai ia wafat di tahun 1974.

2. Almarhum Sukarni Kartodiwirjo

Pria kelahiran Blitar, 14 Juli 1916 ini merupakan salah satu orang yang mendesak Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan membawa keduanya ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Setelah proklamasi, Sukarni menghimpun kekuatan pemuda mendukung pemerintah RI. 

3. Almarhum KH Abdul Wahab Chasbullah

Tokoh agama dari Jombang, Jawa Timur ini merupakan salah satu tokoh yang merusmukan Resolusi Jihad sebagai dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan. Sebagai tokoh NU, Abdul Wahab juga pernah menghimpun dukungan Nahdliyin pada pemerintah Indonesia dalam memenangkan perang melawan Belanda. 

4. Almarhum Jenderal Mayor Mohammad Mangoendiprojo

Pria kelahiran Sragen, 5 Januari 1905 ini merupakan salah seorang tokoh penggerak revolusi. Mohammad juga berjasa dalam mengambil alih aset pribadi orang-orang Belanda yang tersimpan di Bank Escompto senilai ratusan juta gulden. Uang tersebut kemudian digunakan untuk kepentingan perjuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement