REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseteruan antara kubu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan segera berakhir. Negosiasi antara kedua belah pihak pun telah dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Meskipun begitu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan kesepakatan damai kedua koalisi ini masih menunggu persetujuan dari Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie serta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sudah ada draft final yang sudah disepakati tim, dari itu akan dibawa ke Pak Ical dan ketum PDIP untuk dilaporkan," jelas Eva ketika dihubungi oleh Republika, Minggu (9/11).
Menurutnya, jika masing-masing ketua umum menyetujui hasil negosiasi, maka perseteruan antara KMP dan KIH pun akan berakhir. Para pejabat yang duduk di kursi DPR akan segera mulai bekerja pada Senin.
"Hari ini rencananya mungkin diserahkan," tambahnya. Lanjutnya, dalam pertemuan negosiasi kedua belah pihak dibahas mengenai pembagian posisi pimpinan di alat kelengkapan dewan serta distribusinya. "KIH hanya ingin posisi tersebut proporsional," jelasnya.
Eva mengatakan jika hasil negosiasi tersebut tidak direstui oleh masing-masing ketua umum, maka akan dilakukan negosiasi kembali dari awal. "Kendalanya itu cuma egoisme," kata Eva.
Perseteruan antara KMP dan KIH ini sudah berlangsung cukup lama dan mengakibatkan terbelahnya DPR. Kesepakatan pun dicapai oleh para wakil kedua kubu yaitu Ketum PAN Hatta Rajasa, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, politisi Golkar Ade Komaruddin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Bendahara PDIP Olly Dondokambey, dan politikus PDIP Pramono Anung.