Sabtu 08 Nov 2014 10:02 WIB

NU Sebut Khilafah Produk Sejarah, Bukan Produk Agama

Red: M Akbar
Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengikuti puncak acara Muktamar Khilafah 2013 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (2/6).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengikuti puncak acara Muktamar Khilafah 2013 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (2/6). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sulawesi Selatan, Andy Muhammad Idris, mengatakan hasil Munas dan Konbes Nahdatul Ulama secara tegas menolak Khilafah dan ISIS. Ia juga menegaskan khilafah adalah produk sejarah dan bukan sebuah keharusan dalam beragama.

"Hal ini berdasarkan ijtima yang dilakukan pengurus NU pusat," kata Idris pada kegiatan Lailatul ijtima di Makassar, Sabtu (8/11).

Idris menyitir bahwa Katib Syuriah yang mewakili NU Sulsel pada Komisi Bahtsul Masail, NU memandang model Khilafah adalah produk sejarah, bukan produk agama.

Dengan demikian, ia menegaskan, NU menilai NKRI adalah harga mati dan Islam mengakui eksistensi negara bangsa serta tidak mengharuskan penganutnya untuk mendirikan negara agama, termasuk negara khilafah.

''Di sisi lain dalam forum Munas NU memandang Pancasila sebagai harga mati dan jangan mengandai-andai akan merubah asas Negara, selain Pancasila,'' ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement