Jumat 07 Nov 2014 21:57 WIB

Demak Terus Hadapi Penurunan Produksi Perikanan Laut

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Joko Sadewo
Ikan laut (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Ikan laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Kabupaten Demak terus menghadapi ancaman penurunan produktivitas perikanan laut. Belum tersedianya pelabuhan perikanan, overfishing dan terbatasnya kuota BBM bersubsdi untuk nelayan dituding menjadi penyebab persoalan ini.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Demak, Hari Adi Soesilo mengatakan, saat ini di daerahnya belum memiliki pelabuhan pendaratan ikan yang representatif. Sehingga banyak nelayan Demak yang justru menjual ikan hasil tangkapannya ke luar daerah. "Hal ini jelas tidak memberi kontribusi bagi produktivitas perikanan laut untuk daerah sendiri," kata Hari, di Demak .

Jika ada pelabuhan pendaratan ikan yang representatif berikut infrastruktur pendukungnya, seperti docking kapal para nelayan akan menggunakan kapal yang lebih besar.

Persoalan lain yang muncul adalah overfishing atau pengambilan ikan yang berlebihan. Di sisi lain, nelayan di daerah ini juga harus dihadapkan dengan persoalan terbatasnya kuota pasokan BBM bersubsidi bagi para nelayan.

Ia juga menyampaikan, DKP Kabupaten Demak mencatat, total hasil produksi perikanan laut tahun 2011 mencapai 1,8 Juta kilogram. jumlah ini menurun pada 2012 menjadi 1,6 juta kilogram. Pada 2013, hasil produksi perikanan laut meningkat menjadi 2,6 juta kilogram. Namun tahun ini diperkirakan akan menurun drastis. "Per Oktober masih jauh dari hasil produktivitas tahun lalu," tegasnya.

Ia juga menjelaskan, secara realistis para nelayan di Demak hanya beroperasi di kawasan perairan yang dangkal atau sekitar 1 mil dari pantai. Penyebabnya mereka  hanya menggunakan kapal kecil. Sementara di wilayah laut dangkal ini sudah dieksploitasi ribuan nelayan yang ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement